RASIO KOMPRESI

Rasio Kompresi

Untuk mengetahui Rasio Kompresi kendaraan, silakan klik link di bawah ini:
  1. Rasio Kompresi Motor << KLIK DI SINI !!

  2. Rasio Kompresi Mobil << KLIK DI SINI !!

perbandingan Kompresi mobil

Apakah Rasio Kompresi itu?

Rasio kompresi mesin adalah perbandingan volume keseluruhan ruang ruang bakar (saat piston berada di puncak bawah / titik mati bawah) terhadap volume ruang kompresi (saat piston berada di puncak atas / titik mati atas). Semakin tinggi nilai rasio kompresi ini, tentu akan semakin bagus, karena pemampatan yang semakin kuat, akan menimbulkan tekanan yang jauh lebih besar dan juga suhu yang lebih tinggi. Hanya saja kalau bahan bakar memiliki oktan rendah (titik ledak lebih rendah), maka akan terbakar dengan sendirinya sebelum percikan api dari busi. Suhu dan tekanan akan terus bertambah dan mencapai puncaknya sesaat setelah busi memercikkan apinya. Pada settingan standard, posisi piston saat suhu dan tekanan maksimum ini masih menuju titik mati atas, sehingga akan kena ledakan dan menimbulkan bunyi ngelitik (knocking).  Gejala ngelitik ini akan memperpendek usia mesin, terjadi pemborosan, tenaga loyo dan memperbanyak polusi. Di sinilah fungsi Norival untuk menambah nilai oktan, disesuaikan dengan daftar rasio kompresi di atas, sehingga pembakaran akan sempurna dan hanya terjadi sekali ledakan, yaitu saat terjadi percikan busi sesaat sebelum mencapat titik mati atas.
Perhatikan penjelasan berikut:
  1. Piston turun dan klep terbuka, ruangan di atasnya akan diisi oleh campuran udara dan bensin (dalam bentuk gas), dengan perbandingan 14,7:1 (standar).
  2. Klep tertutup, piston kembali naik ke atas dan menekan campuran udara dan bensin tadi. Semakin kecil ruang tersisa untuk campuran itu, maka semakin besar tekanan yang terjadi. Konsekwensinya ini akan memperbesar tenaga potensial terhadap piston, sehingga siap melakukan tolakan yang lebih dahsyat. Perbandingan ruang bakar total dan ruang yang tersisa setelah dimampatkan (ruang kompresi) tadi disebut perbandingan kompresi. Semakin tinggi perbandingan ini, maka semakin besar tekanan yang terbentuk.
  3. Idealnya, sesaat sebelum piston mencapai titik tertingginya, busi akan memercikan api, sehingga terbakarlah campuran bensin dan udara tadi. Energi yang terlontar dari hasil pembakaran ini dan juga tekanan yang besar tadi akan ‘melemparkan’ kembali piston ke bawah dan memutar poros roda.
  4. Setelah mencapai titik terbawah, maka ruangan akan dipenuhi sisa-sisa pembakaran, idealnya CO2 dan H20 (air), yang juga berupa gas. Ini akan terdorong oleh piston yang kembali naik ke atas, dan klep terbuka, sehingga bisa dibuang lewat knalpot. Pembakaran yang tidak sempurna, bisa menciptakan gas lain yaitu karbon monoksida (CO) yang berbahaya serta meninggalkan kerak di atas kepala piston. Apabila terus menerus, bisa merusak mesin.
rasio kompresi

Apakah Solusinya Supaya Tidak Ngelitik?

Solusinya tentu saja gunakan bahan bakar yang sesuai kebutuhan oktannya dengan besarnya kompresi mesin. List kompresi di atas digunakan sebagai acuan untuk menggunakan bahan bakar yang sesuai, atau dengan kata lain, digunakan untuk memilih jenis Norival yang sesuai dengan kebutuhan mesin kendaraan Anda.

No comments:

Post a Comment